Jumat, 17 Oktober 2014



Sosokmu,kami rindu
Terkadang rindu sosokmu,rindu kepemimpinanmu.Engkau seorang wanita namun engkau mampu memimpin banyak kaum wanita.kau tak kalah dengan para ustad disana.jasamu sangat berarti,nasehatmu yang selalu kami rindu ajakan mu untuk selalu berjihad dijalan allah,engkau yang selalu memaksa kami untuk terus bangkit saat kami mulai merasa jauh dari-Nya.Engkau yang tak pernah lelah saat kau kami acuhkan,saat kami tak begitu mendengarkan omongmu,saat kami berusaha meninggalkanmu karna kami tak mau mengikuti perintahmu.aku akui itu,mungkin sifat kekanak-kanakan dulu sempat membuatmu jengkel,membuatmu kecewa. Namun hati kami tetap tunduk padamu,mungkin sesaat kami membantah padamu,kami mengecewakanmu,dan mungkin banyak sifat kami yang membuatmu cape atas tingkah kami.aku akui sangatt sifat buruk kami padamu,namun kau tetap pemimpin kami.kami meridukan sosokmu,saat kami benar benar lelah kau yang selalu membangkitkan semangat kami,selalu banyak pelajaran yang dapat kami ambil dari setiap tausiahmu.kami rindu nasehatmu,kami rindu sosok tegasmu untuk mengatur kami yang sulit diatur ini.kau sungguh sosok yang perlu ditiru,perjuangamu untuk membangkitkan islam sungguh luar biasa, kau selalu mengajarkan kami pada kebaikan,walau kau kadang terlihat jutek namun kau mempunyai hati yang sangat besar,hati yang selalu menyayangi.kau selalu berpesan agar kami kelak menjadi muslimah yang selalu mengedepakan nama islam,selalu membawa nama islam di jalan allah,dan tak pernah lelah dan brhenti untuk selalu berjihad. Insyaallah kami selalu terus mengingat itu,pernah suatu ketika dimana waktu itu kami semua mungkin sangat melelahkanmu kami tidak ada yang pergi untuk solat berjamaah mungkin hanya satu atau dua orang saja,tak jauh memang tak perlu langkah banyak.namun entah ada apa dan kenapa kami begitu sulit untuk melangkahkan kaki pergi memenuhi panggilan allah,dan pada hari itu juga engkau mengumpulkan kami semua dalam satu tempat.wajahmu penuh dengan rasa kecewa,namun begaimanapun engkau pandai menyembunyikan kemarahanmu pada kami.tak bisa dibayangkan jika aku berada di posisimu mungkin saat itu juga aku sudah mengundurkan diri tak akan lagi mengabdi di tempat itu.namun kau selalu mempunyai cara sendiri untk mengatasi kenakalan kami pada saat itu mungkin.engkau mengumpulkan kami,engkau menangis tersedu-sedu kami semua menundukan kepala kami sadar kami salah,kami sulit diatur,hanya melangkahkan kaki memenuhi panggilanMu pun kami sulit.kami tau saat itu kau sangat kecewa,tak pernah sebelumnya kami melihatmu menangis karena ulah kami.engkau sangat kecewa melihat kami seperti itu,engkau sedih melihat generasi muda muslim seperti itu.kami terdiam namun kami juga menyesali.kesibukan,tugas sekolah yang kadang membuat kami lengah.padahal segala sesuatu itu dari allah namun mengapa allah engkau abaikan.astagfirullah,hanya diam dan hati yeng terus beristigfar itu yang kami rasakan saat itu.engkau memberi kami nasehat,kami terima dan kami selalu mengingatnya sampai saat ini.
Jasamu untuk kami takan pernah kami lupa,pengorbananmu demi menegakkan generasi islam kami akui kamipun ingin mengikuti sosokmu kami ingin bercermin pada dirimu.hingga saat perpisahan tiba engkau jiwa pemimpin selalu terlihat di dirimu.kepemimpinanmu berbeda,engkau selalu diingat bahkan selalu dirindui dan banyak yang menginginkan kau kembali.namun mungkin allah menginginkan engkau untuk terus berjihad walau bukan bersama kami lagi,perpisahan itu menjadi tangisan bagi kami.kami masih ingin dipimpin olehmu,masih terus ingin berjihad bersamamu.namun setelah masa pengabdianmu selesai kau diperintahkan oleh orang tuamu untuk meneruskan study di ar-rayah.keputusan yang berat bagi engkau ketika harus meninggalkan kami,begitupun kami sangat berat melepasmu,sangat berat melepas sosok pemimpin sepertimu.namun kami tak bisa memaksamu untuk terus berjihad bersama kami,hingga perpisahan dan kau meninggalkan tempat pertemuan kita tempat kau memimpin kami,tempat kami berjihad bersamamu(asrama al-muttaqin)begitu banyak orang menyebutnya.banyak kenangan kami bersamamu,banyak cerita kami tentangmu dan ceritamu pula tentang kami.nasehatmu,jiwa pemimpinmu yang terus melekat di hati dan jiwa kami hingga kau benar2 meninggalkan asrama almuttaqin itu.ucapan selamat tinggalyang penuh dengan air mata yang tampak saat hari dimana kau meninggalkan kami.sosokmu selalu kami kenang,meskipun dahulu kami sulit kau atur,kami banyak membantah.namun  kami sangat kehilangan ketika kaumeningalkan kami,untuk berjihad mamang kau meninggalkan kami,namun kami selalu merindukanmu.maafkan kami,kami menyayangimu,kami rindu padamu.maafkan sikap kami yang selalu membuatmu repot.semoga kami masih bisa dipertemukan lagi dalam tempat yang sesuai dan diridhai allahsemoga saja.oh yaa surat yang dahulu kami kirim mungkin sudah kau terima meskipun dengan susah payah kami berusaha agar surat itu cepat terkirim.mungkin kau sudah membaca isi surat kami yang pasti kami selalu merindukanmu,berharap kita cepat berjumpa lagi.dan beberapa bulan yang lalu kami juga menerima surat balasan darimu,kmi menangis setelah membaca surat balasanmu.Subhanallah sepertinya kau juga merasakan hal sama seperti kami,Rindu.namun entah kapan untuk bisa bertemu,kami semua menangis membaca balasan suratmu ternyata kaumasih selalu mengingat kami tertera jelas nama kami dalam suratmu kau masih mengingat kami tanpa lupa.tapi kami tak bisamembalasnya lagi karna kami tak tau lagi harus kepada siapa kami menitipkan surat balasan untukmu.namun suratmu masih terus kami simpan,itu menjadi cerita kami cerita di buku perjalanan hidup kami,terimakasih allah telah menghadirkan sosokmu yang selalu menjadi cerminan bagi kami.terimakasih atas semua jasamu,sukses selalu untuk studymu,do’akan aku menyusulmu dikemudian hari.aaamin semoga saja.terimakasih terimakasih ya allah.

Kamis, 09 Oktober 2014

Wahai Manusia Super Sibuk

selamat malam,engkau yang mungki akan menjadi pemimpinku kelak

 Selamat malam kau yang sangat sibuk,dengan berjuta tugas dan praktikum yang kau lakukan disana.Kesibukanmu kini mungkin akan menjadi kesibukanku kelak,jika aku sampai pada umur yang kau lewati saat ini.
Terkadang entah apa yang harus dilakukan,entah apa yang harus difikirkan saat beribu masalah hendak menghampiri (diantara kita) dan mungkin kau tak menyadari dan kurang peka terhadap hal itu,kau terlihat biasa saja,tanpa ada beban dalam dirimu. Semoga itu hanya pandanganku saja.
 Diri ini mungkin bukanlah sesuatu yang penting bukan hal yang harus difikirkan matang-matang,namun diri ini perlu perhatian perlu sedikit waktumu.
 Sebuah hati itu sangat senstif,sebuah hati ingin diperlakukan khusus namun tak mengalahkan cintamu pada tuhanmu dan cintamu pada kedua orang tuamu. Aku menghargai setiap waktu yang engkau lewati,setiap kesibukan yang kau hadapi,namun akupun bukanlah sesuatu yang harus kau abaikan begitu saja,bukan sesuatu yang dengan mudah kau lupakan dan kau tinggalkan atas waktu yang menjadi kesibukanmu. Terkadang aku mengerti namun terkadang itu menjadi ganjalan dihati. Sesibuk itukah kau dengan masalahmu?sesibuk itukah kau dengan aktivitasmu?

entahlahh apa yang sedang terjadi disana,entahlah apa yang membuatmu menjadi manusia sibuk disana!!!