Senin, 03 November 2014



Reflective essay
Siti Herdiyanti
G1D014018
Kunjungan Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman
Description
Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman atau sering disebut dengan PANGSAR adalah salah satu tempat yang memiliki segudang sejarah tentang Jenderal Soedirman  yang merupakan nama dari universitas negri tempat saya menimba ilmu.Tepatnya pada hari jum’at 24 oktober 2014,saya bersama rekan-rekan satu angkatan saya mengunjungi monumen pangsar yang letaknya tidak begitu jauh dari universitas Jenderal Soedirman yaitu terletak di pintu masuk kota purwokerto dari arah barat tepatnya disebelah timur sungai logawa,terdiri dari 2 lantai,lantai bawah berisi foto – foto perjuangan jendral soedirman dalam merebut Yogyakarta kembali sebagai ibukota Indonesia (pada saat itu ) dari kolonel belanda pada lantai 2 berisi relief sejarah dalam merebut kemerdekaan,dan patung jenderal soedirman duduk di atas punggung kuda yang terbuat dari perunggu seberat 5,5 ton dengan tinggi 4,5 meter. Kunjungan Monumen Pangsar adalah salah satu kegiatan dalam blok character building yang menyimpan banyak sejarah dan diharapkan mahasiswa dapat mengetahui tentang karakter Jenderal Soedirman yang terkenal dengan sifat pantang menyerahnya dan dapat di aplikasikan dalam kehidupan.
Feeling
Dalam blok Character Building ini memang sedikit lebih santai dari blok sebelumnya,dalam blok ini banyak kegiatan yang mengharuskan mahasiswa berhubungan dengan alam dan antar mahasiswa dituntut untuk memiliki rasa solidaritas yang tinggi,dan ketika berkunjung ke Monumen Pangsar saya sangat menikmati entah itu dalam perjalanan menuju monumen atau saat sudah sampai di monumen.Kebahagiaan dan rasa solidaritas yang tinggi membuat saya bangga berada di sini di universitas jenderal soedirman ini ditengah – tengah banyak orang yang sama sama sedang berjuang mencapai karir masa depan meski harus berjauhan dengan tanah kelahiran.Kegiatan ini sangat saya nikmati dan banyak pelajaran yang dapat di ambil setelah kita mengetahui secara detail tentang perjuangan dan kerja keras Jenderal Soedirman.

Evaluation                                                                                                                
Setelah berkunjung ke monumen panglima besar Jenderal Soedirman,banyak sekali pengetahuan tentang perjuangan seorang jenderal soedirman yang patut dan perlu saya tiru,walaupun beliau sedang mengalami sakit paru paru dan harus bertahan hidup hanya dengan satu paru-paru tetapi jenderal soedirman tidak mau menyerah,beliau terus memimpin perang gerilya  dibawa menggunakan tandu meski tubuhnya sedang sakit namun beliau tetap memimpin sampai perang selesai. Jenderal Soedirman lahir pada tanggal 24 Januari 1916. Namun Jenderal Soedirman dibesarkan atau ikut kepada pamannya di Purbalingga yang saat itu menjabat sebagai  camat,karena apabila jenderal Soedirman tetap tinggal bersama orang tuanya dengan kondisi yang tidak mencukupi dikhawatirkan jenderal soedirman tidak bisa sekolah.Namun karena tinggal besama pamannya maka beliau dapat menempuh pendidikan tinggi pada saat itu. Pendidikan dimulai dari HIS dan dilanjutkan di MULO Wiworotomo  di cilacap beliau juga aktif dalam kepanduan bangsa indonesia (KBI ) dan hizbul wathon (HW).Namun sekolahnya di HIK Surakarta tidak dapat dilanjutkan karena ayahnya meninggal dan kembali ke cilacap. Sebelum bergabung dengan Tentara beliau pernah menjadi guru  HIS Muhammadiyah Cilacap,sebelum akhirnya beliau wafat pada hari senin pon,tanggal 29 januari 1950 dalam usia 34 tahun. Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta pada tanggal,30 januari 1950 dalam suatu Upacara Militer yang dipimpin oleh Letkol Soeharto. Banyak jasa – jasa beliau dalam memperjuangkan kemerdekaan Negara Indonesia.
Analisys
Perjuangan,Kerja keras dan rasa pantang menyerah yang dimiliki oleh Jenderal Soedirman perlu kita terapkan dlam kehidupan,agar dalam menempuh cita – cita tanpa pamrih dan semuanya dikerjakan dengan penuh perjuangan,kerja keras dan rasa pantang menyerah. Perjuangnan beliau dengan usia yang masih sangat muda telah banyak mengukir sejarah bangsa,membangkitkan para generasi generasi muda untuk selalu memiliki sifat pantang menyerah seperti yang Jenderal Soedirman miliki. Hendaknya kita menerapkan sifat yang dimiliki Jenderal Soedirman sejak kini,sebelum akhirnya tidak ada kesempatan dan waktu untk kita memperjuangkan warisan dan negeri kita tercinta ini.Jangan sampi tangan tangan bangsa asing kembali merebut kemerdekaan bangsa kita.

Conclusion
Kita patut bangga terhadap perjuangan Jenderal Soedirman.Jenderal yang kita kenal mempunyai sifat pantang menyerah,perlu kita tiru dan kita tanamkan sifatnya dalam diri kita.Walaupun dilahirkan dari keluarga yang kurang mampu,yang kemudian disekolahkan oleh pamannya hingga sekarang namanya menjadi besar dan menjadi sosok panutan untuk masyarakat dan generasi muda.Perjuangannya yang tak pernah lelah meski keadaan sakit dalam memimpin perang gerilya,beliau tetap berjuang kata – kata beliau yang selalu menjadi pembangkit bagi generasi muda adalah saat beliau mengatakan “yang sakit adalah Soedirman,panglima besar tidak pernah sakit” secara tidak langsung itu dapat menumbuhkan semangat generasi muda saat lelah ditimpan berbagai masalah.
Action Plan
Perjuangan Jenderal Soedirman perlu kita teladani,dari sifatnya dan rasa pantang menyerah,memberi tauladan kepada generasi muda bahwa yang muda lebih bisa untuk memperjuangkan bangsa dengan meneldani  sosok dan sifat  Jenderal  Soedirman. Setelah memahami tentang sifat Jenderal Soedirman,membangkitkan semangat saya untuk terus berjuang dalam eadaan apapun saya tidak boleh menyerah karena waktu dan sesuatu hal yang menghalangi saya,tetapi jiwa pantang menyerah harus saya tanamkn benar dalam diri dan jiwa saya. Demi bangsa dan negeri ini perjuangan generasi muda sangatlah dinanti – nanti demi tercapainya sebuah tujuan bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar