Selasa, 23 Desember 2014



Nama : Siti Herdiyanti
NIM    : G1D014018
Kelompok 6
Prinsip koreksi  myopi, hipermetropia, presbiopi
Optik merupakan alat bantu penglihatan paling penting, salah satunya adalah mata. Mata sebagai alat optik terdiri dari beberapa bagian :
1.      Kornea
Merupakan bagian mata yang bersifat tembus pandang.
2.      Iris atau selaput pelangi
Iris terdapat di belakang kornea dan berpigmen. Pigmen ini menentukan warna pada mata
3.      Aques Humour
Aqueous humour, yaitu cairan pengisi antara kornea dan lensa mata yang berfungsi memberi bentu dan kekukuhan pada mata.
4.      Viteous Humour
Vitreous humour, yaitu cairan bening pengisi bola mata yang terletak di antara lensa mata dan retina.
5.       Pupil
Pupil terdapat di tengah-tengah iris. Pupil dapat mengecil dan membesar, membuka dan menutup.
6.       Retina
Retina merupakan selaput yang mengandung sel-sel indera. Retina berfungsi sebagai layar, tempat terbentuknya bayangan,.
7.      Lensa Kristalin
Lensa kristalin merupakan lensa mata yang terbuat dari bahan bening, berserat, dan kenyal.
8.      Otot Mata
Otot mata juga berfungsi memipihkan atau mencembungkan bola mata.
9.       Bintik Kuning
Sebagai tempat jatuhnya cahaya, tempat paling peka cahaya pada retina.

            Agar cahaya yang masuk dapat terlihat jelas maka bayangan harus tepat jatuh di retina. Cahaya yang dipantulkan dari benda akan masuk ke dalam mata melalui kornea dan dibiaskan oleh cairan di belakang kornea agar jatuh pada lensa. Oleh lensa mata diatur sedemikian rupa sehingga bayangannya jatuh di retina. Rangsangan cahaya yang diterima oleh sel-sel indera, kemudian diteruskan ke saraf mata, selanjutnya disampaikan ke pusat penglihatan di otak untuk diterjemahkan.

Orang yang bermata normal dapat melihat benda-benda jauh ataupun dekat dengan normal. Hal ini disebabkan daya akomodasi mata yang masih baik. Mata yang masih normal disebut emmetrop. Mata normal akan melihat dengan jelas sedekat-dekatnya 25 cm dan sejauh-jauhnya tak terhingga ( Cahyaningsih, 2011 )

Tidak jarang, mata juga sering mengalami kelainan. Hal ini disebabkan otot iris sudah tidak dapat membuat akomodasi maksimum atau minimum. Keadaan seperti itu  disebut cacat mata. Cacat mata dibedakan menjadi tiga jenis, antara lain miopi (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat), dan presbiopi (mata tua).


A.   Miopi ( rabun jauh )
Miopi adalah mata dengan lensa terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang, dengan demikian objek yang dekat akan melihat jelas karena bayangan jatuh pada retina, objek yang jauh akan terlihat kabur karena bayangan jatuh di depan retina kelainan mata jenis ini dikoreksi dengan lensa cekung ( Aryulina, 2006 )

                                                             Gambar 1.1 Mata miopi
Ada beberapa keadaan yang dapat menyebabkan timbulnya miopia seperti alergi, gangguan endokrin, kekurangan makanan, herediter, kerja dekat yang berlebihan dan kekurangan zat kimia (kekurangan kalsium, kekurangan vitamin). Pada mata miopia fokus sistem optik mata terletak di depan retina, sinar sejajar yang masuk ke dalam mata difokuskan di dalam badan kaca. Miopia yang sering dijumpai adalah miopia aksial. Miopia aksial adalah bayangan jatuh di depan retina dapat terjadi jika bola mata terlalu panjang. Penyebab dari miopia aksial adalah perkembangan yang menyimpang dari normal yang di dapat secara kongenital pada waktu awal kelahiran, yang dinamakan tipe herediter.
B.   Hipermetropi
          Pada penderita hipermetropi, bola mata terlalu pendek atau lensa terlalu lemah. Benda-benda jauh berfokus di retina hanya dengan akomodasi, sementara benda-benda dekat difokuskan dibelakang retina walaupun mata mengadakan akomodasi, sehingga tampak kabur. Dengan demikian seseorang yang memiliki kelainan mata hipermetropi, memiliki penglihatan jauh yang lebih baik daripada penglihatan dekat suatu keadaan yang dapat dikoreksi dengan lensa konveks.
Penderita hipermetropi dapat dibantu menggunakan kacamata berlensa cembung ( Sherwood, 2013 ).

                                                           Gambar 1.2 Mata Hipermetropi
C.   Presbiopi
Presbiopi merupakan kondisi mata dimana lensa kristalin kehilangan fleksibilitasnya sehingga membuatnya tidak dapat fokus pada benda yang dekat. Presbiopi adalah suatu bentuk gangguan refraksi, dimana makin berkurangnya kemampuan akomodasi mata sesuai dengan makin meningkatnya umur.
Presbiopi merupakan bagian alami dari penuaan mata. Presbiopi ini bukan merupakan penyakit dan tidak dapat dicegah. Presbiopi atau mata tua yang disebabkan karena daya akomodasi lensa mata tidak bekerja dengan baik akibatnya lensa mata tidak dapat menmfokuskan cahaya ke titik kuning dengan tepat sehingga mata tidak bisa melihat yang dekat. Pada penderita presbiopi dapat dibantu dengan lensa rangkap yaitu lensa cembung dan cekung.

                                                            Gambar 1.3 Mata Presbiopi

Daftar pustaka
Aryulina, Diah. ( 2006 ). Buku ajar biologi. Jakarta : Gelora Aksara Pratama
Cahyaningsih, Sri. ( 2011). Alat- alat optik. Jakarta : EGC
Sherwood, Lauralee. (2013). Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta : EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar