Selasa, 23 Desember 2014



Nama   : Siti Herdiyanti         
NIM    : G1D014018
Kelompok 6

Mekanisme tersedak

Tersedak merupakan salah satu masalah yang sering terjadi dalam kehidupan, tersedak terjadi karena masuknya benda asing makanan atau pun minuman kedalam tenggorokan. Tersedak merupakan kegagalan relaksasi otot-otot polos saluran cerna pada persimpangan bagian yang satu dengan yang lainnya khususnya kegagalan sfingter esofagogaster untuk mengendur pada waktu menelan akibat degenerasi sel-sel ganglion pada organ tersebut ( Dorland, 2007 )
 Seringkali kita mendengar kasus tersedak. Tersedak dapat terjadi kapan saja dan biasanya terjadi pada anak kecil atau lansia yang memerlukan perawata khusus. Namun,orang dewasa atau remaja pun tidak menutup kemungkinan dapat tersedak ketika menelan makanan. Tersedak dapat terjadi saat kita menelan makanan biasanya disertai mengobrol, atau tindakan lain yang dapat menyebabkan katup saluran pernapasan terbuka dan akan menimbulkan tersedak. Ketika kita menelan makanan maka katup saluran pencernaan akan terbuka dan saluran pernapasan tertutup.
Tersedak dapat terjadi ketika makanan dikunyah dalam mulut, kemudian di telan melalui kerongkongan. Kerongkongan yang merupakan jalan masuknya makanan dan minuman terletak di belakang tenggorokan atau jalan nafas, dalam kerongkongan terdapat sebuah katup atau epiglotis yang terletak diantara kerongkongan dan tenggorokan. Katup tersebut bekerja secara bergantian menutup tenggorokan dan kerongkongan agar tidak terjadi salah masuk yang kemudian akan menimbulkan tersedak. Saat kita bernafas katup menutup kerongkongan agar udara masuk menuju tenggorokan, sedangkan saat kita menelan makanan katup menutup tenggorokan agar makanan dapat masuk melalui kerongkongan. Tersedak dapat terjadi ketika kita menelan makana kemudian makanan tersebut tidak masuk dalam kerongkongan yang merupakan jalan masuknya makanan, melainkan masuk dalam tenggorokan yang seharusnya dilewati oleh udara. Jika aktivitas makan dilakukan bersamaan dengan aktivitas bicara atau bahkan tertawa terbahak-bahak dapat menyebabkan makanan masuk ke saluran pernapasan sehingga kita tersedak saat makan (.Sherwood, 2013).

Tersedak dapat diketegorika menjadi 2 jenis tersedak. Tersedak sebagian (partial/mild) artinya benda asing yang masuk hanya menyumbat sebagian dari jalan napas, masih ada sedikit celah untuk masuknya udara, yang paling berat adalah Tersedak Total (total blockage/severe) dimana benda asing yang masuk sudah menutup semua bagian jalan napas korban, sehingga korban menjadi jatuh tidak sadarkan diri. Perbedaan antara tersedak ringan/sebagian dan tersedak total/berat yaitu:
Tersedak ringan:
1.      Masih ada pertukaran udara
2.      Korban masih dalam keadaan sadar
Tersedak berat:
  1. Buruknya pertukaran udara terhadap si korban
  2. Masih bisa batuk, tapi lemah atau tidak dapat batuk sama sekali
  3. Napas bertambah cepat
  4. Tidak dapat berbicara
  5. Memegang leher (tanda universal dari tersedak)
  6. Tidak dapat memasukkan udara/ menarik napas dengan baik
Gejala-gejala yang terjadi ketika seseorang mengalami tersedak yaitu orang yang mengalami tersedak menjadi batuk-batuk,hal itu terjadi karena sebagai proses pertahanan terhadap benda asing yang masuk dalam tubuh, ketika benda yang masuk dalam kerongkongan lebih besar maka gelaja yang ditimbulkan juga semakin bahaya yaitu seperti orang tercekik yang akan mengakibatkan sesak nafas, dan tidak adanya suara apabila dibiarkan maka akan berakibat pada kematian.
Tersedak dapat terjadi kerena beberapa faktor yaitu karena faktor umur, jenis kelamin (perempuan lebih sering mengalami tersedak), faktor fisik, proses menelan yang tidak sempurna biasanya terjadi pada bayi atau anak anak, saat makan disertai dengan mengobrol, makan terburu-buru, belum tumbuhnya gigi geraham dan masih banyak faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang tersedak.
Agar terhindar dari tersedak maka perlu memperhatikan bagaimana cara saat kita hendak menelan makanan, jangan memakan makanan disertai dengan mengobrol karena itu sangat berpengaruh terhadap kerja epiglotis yang akan membuka saluran ke kerongkongan, pada anak kecil atau bayi hindari memberi makanan atau susu ketika bayi sedang menangis atau tertawa karena itu dapat mempermudah terjadi tersedak, setelah makan bayi atau anak anak didudukan selama 10 menit agar udara dari lambung itu keluar sehingga resiko muntah dan masuk dalam saluran nafas mengecil, makan harus dengan posisi duduk sehingga makanan tidak salah masuk, sebelum menelan makanan harus dikunyah agar ketika ditelan makanan tidak susah dan mudah masuk dalam kerongkongan. Makanlah sesuai dengan aturan agar makanan tidak salah masuk dan tidak menimbulkan tersedak.



Daftar Pustaka
Dorland. (2007). Kamus saku kedokteran dorland. Jakarta : EGC
Sherwood, L. (2013). Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta : EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar